gayam-bjn.desa.id 4 Juli 2023 - Acara ini direncanakan berlangsung 3 hari Mulai 3 Juli 2023 dan akan di tutup pada 5 Juli 2023,Kemarin 3 Juli 2023 diadakan acara pembentukan Desa Tangguh Bencana yang bertujuan untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan resiliensi masyarakat dalam menghadapi bencana alam di Kabupaten Bojonegoro khususnya Desa Gayam. Acara yang dihelat di Aula Kantor Desa Gayam ini dihadiri oleh berbagai tokoh, termasuk Camat Gayam, Palupi Hadi Ratih Dewanti, SE., MM., serta Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bojonegoro, Eko Susanto, SH. Kepala Desa Gayam, Winto, juga hadir sebagai perwakilan masyarakat setempat.
Menghadirkan Catur Sudarmanto, S.Sos., M.MB, yang lebih dikenal sebagai Mbah Dharmo, dari Forum Pengurangan Risiko Bencana Jawa Timur sebagai narasumber, acara ini bertujuan untuk memberikan fasilitasi kepada masyarakat dalam menghadapi berbagai risiko bencana. Mbah Dharmo, yang memiliki pengalaman yang kaya dan pengetahuan mendalam dalam pengurangan risiko bencana, memberikan panduan serta strategi yang dapat diterapkan dalam pembentukan Desa Tangguh Bencana.
Kegiatan ini merupakan salah satu program yang diinisiasi oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro untuk tahun 2023. Program ini akan dilaksanakan di 5 desa yang berada di wilayah Kabupaten Bojonegoro. Selain Desa Gayam, ada Desa Mojodelik di Kecamatan Gayam, Desa Jelu di Kecamatan Ngasem, Desa Leran, dan Desa Sukoharjo di Kecamatan Kalitidu.
Dalam pembukaan acara, Camat Gayam, Palupi Hadi Ratih Dewanti, SE., MM., menyampaikan pentingnya kesiapsiagaan dan kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat dalam menghadapi bencana alam. Ia juga mengapresiasi inisiatif BPBD Kabupaten Bojonegoro dalam membentuk Desa Tangguh Bencana, yang diharapkan dapat meningkatkan kapasitas dan pengetahuan masyarakat dalam menghadapi situasi darurat.
Selanjutnya, Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Bojonegoro, Eko Susanto, SH., menjelaskan bahwa melalui kegiatan ini, pihaknya berharap masyarakat di desa-desa yang terlibat dapat menjadi lebih tangguh dalam menghadapi bencana alam. Fasilitasi yang diberikan meliputi pelatihan evakuasi, penyusunan rencana tanggap darurat, penguatan infrastruktur, serta peningkatan pemahaman tentang bencana alam dan tata kelola risiko.
Desa Tangguh Bencana merupakan sebuah konsep yang melibatkan partisipasi aktif masyarakat dalam merencanakan, mengorganisir, dan melaksanakan langkah-langkah pencegahan serta penanganan bencana. Dengan melibatkan seluruh warga desa, diharapkan resiliensi masyarakat dapat ditingkatkan sehingga dampak bencana alam dapat diminimalisir.
Pembentukan Desa Tangguh Bencana ini akan menjadi langkah awal dalam mewujudkan masyarakat Bojonegoro yang lebih siap menghadapi bencana alam. Dengan adanya program ini, diharapkan tingkat kerentanan masyarakat dapat berkurang dan mereka dapat lebih cepat bangkit setelah terkena dampak bencana.
Dalam beberapa minggu ke depan, BPBD Kabupaten Bojonegoro akan melakukan pendampingan intensif di masing-masing desa yang terlibat untuk memastikan implementasi Desa Tangguh Bencana berjalan dengan baik. Diharapkan melalui upaya kolaboratif ini, Bojonegoro dapat menjadi salah satu contoh yang menginspirasi daerah lain dalam membangun masyarakat yang tangguh dan siap menghadapi bencana alam.