Pemerintah Desa Gayam Berkomitmen Selalu Memberikan Pelayanan Prima Kepada Masyarakat Layanan Umum & Layanan Mobil Siaga Desa Gayam....Call Center / WA +62 811-3528-001 Akses Informasi Masyarakat melalui SMS Center Bupati ke 08113445999, SMS Malowopati 08113322958, SMS LAPOR ketik BJN [spasi] ISI kirim ke 1708 Ayoo...Bayar Pajak PBB Anda segera...!!! Hindari Sanksi & Denda...Jatuh Tempo Pembayaran Tanggal 31 Agustus 2024 (Tempat Pembayaran di Kantor Desa Gayam, Bank Jatim, Bank BNI, Kantor Pos, Blibli, Tokopedia, Gopay, OVO, Indomaret & Alfamart) Musim Penghujan Tiba...Waspada DBD di Lingkungan Kita!!! Ayo Terapkan Gerakan 3M (Menutup & Menguras Bak Mandi/Tempat Air Menggenang, Memanfaatkan/Memdaur Ulang Barang Bekas Yang Berpotensi Menjadi Wadah)

Artikel

Profil Masyarakat Desa

29 Juli 2013 18:13:36    1.033 Kali Dibaca 

Kearifan Lokal Desa

Kearifan lokal merupakan unsur bentukan budaya lokal yang digolongkan dalam kategori warisan budaya tak benda. Sebagai komponen budaya tak benda maka berdasarkan Peraturan Menteri Kebudayaan Nomor 106 Tahun 2013 yang termasuk warisan budaya tak benda Indonesia terdiri atas :

  1. Tradisi dan ekspresi lisan,
  2. Seni pertunjukan,
  3. Adat istiadat masyarakat, ritus, dan perayaan-perayaan,
  4. Pengetahuan dan kebiasaan perilaku mengenai alam dan semesta, serta
  5. Keterampilan dan kemahiran kerajinan tradisional.

Sebagai kekayaan budaya yang luhur warisan budaya tak benda sangat memerlukan perlindungan, mengingat perkembangan kebudayaan yang dinamis dapat memberi pengaruh positif maupun negatif terhadap warisan budaya tak benda lokal. Oleh karena itu Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengeluarkan Permendikbud No. 106/2013 tentang Warisan Budaya Tak Benda Indonesia.

Masyarakat desa merupakan masyarakat yang berada dalam lingkungan budaya yang sangat khas, sehingga lingkungan budaya tersebut membentuk perilaku masyarakat dalam berkehidupan seperti kehidupan rumah tangga, kehidupan dalam mata pencaharian, kehidupan beragama dan sebagainya.

Lingkungan budaya yang mempengaruhi sendi-sendi kehidupan masyarakat di desa selanjutnya akan membentuk perilaku masyarakat dalam sendi-sendi kehidupan mereka dalam memanfaatkan sumber daya desa, seperti di Jawa mengenal gotong royong.

Ada juga perilaku budaya dilihat dari ranah ekspresi seperti mengucapkan salam dengan sampurasun, dijawab rampes di Jawa Barat.

Perilaku masyarakat yang dipengaruhi oleh kondisi lingkungan budaya lokalnya sehingga memiliki kearifan dalam bersosial dan bijaksana dalam pemanfaatan sumber-sumber di pedesaan disebut sebagai kearifan lokal.

Pariwisata sebagai suatu kesatuan produk pelayanan sangat memerlukan situasi lingkungan yang dapat memberikan kenyamanan dan pengalaman yang baik bagi wisatawan.

Lingkungan desa yang kondusif bagi terciptanya layanan dan pengalaman wisata adalah lingkungan desa yang memanfaatkan potensi budaya masyarakat sebagai unsur pokok pelayanan.

Kearifan lokal yang muncul dari budaya masyarakat sebagai unsur pokok pelayanan.

Kearifan lokal yang muncul dari budaya  masyarakat setempat menjadi sangat berperan penting dalam mewujudkan desa wisata.

Berikut aset kearifan lokal yang dapat ditemukan di lingkungan pedesaan :

1. Layanan Penyambutan Tamu

Unsur kearifan lokal yang dapat digunakan adalah ranah ekspresi memberi salam, mengucapkan selamat datang dengan bahasa daerah, menyajikan tarian selamat datang, dan sebagainya.

2. Layanan Aktivitas Wisata Pedesaan

Hal ini ditunjukkan aspek kearifan lokal seperti :

    1. Di lingkungan rumah tinggal; tradisi menyajikan makanan, tradisi makan bersama, makna pembagian ruangan di dalam rumah, dan sebagainya.
    2. Di lingkungan pertanian (kebun/sawah); kebiasaan para petani di sawah/kebun, cara membajak sawah, kegiatan memanen hasil, kegiatan jual beli, dan sebagainya.
    3. Di lingkungan alat transportasi lokal; kegiatan alat transportasi kuda, cidomo, dan sebagainya.
    4. Di lingkungan anak-anak pedesaan; permainan tradisional.

3. Layanan atas Rasa Aman dalam Berkunjung

Layanan ini merupakan suatu sistem pengamanan yang terbentuk karena nilai-nilai kearifan lokal.

4. Layanan atas Rasa Nyaman Berkunjung

Layanan ini merupakan suatu kondisi lingkungan desa yang memberikan rasa nyaman bagi pengunjung melalui keramahan penduduknya, sopan santun masyarakat dalam bertutur kata, tradisi menyambut dengan kehangatan kekeluargaan sebagai bentuk kearifan lokal.

5. Layanan Kemudahan Berinteraksi serta Kesempatan Belajar Kelokalan

Layanan ini merupakan suasana lingkungan yang memungkinkan orang luar desa dapat memperoleh informasi dan terbuka untuk berinteraksi mempelajari kebiasaan tat cara kehidupan masyarakat di desa.

 

Kondisi kekayaan budaya masyarakat desa seperti di atas adalah aset pariwisata desa yang harus tetap terjaga dan terlindungi.

Maraknya informasi dan teknologi secara global telah menggerus eksistensi budaya lokal sebagai aset pariwisata, oleh karenanya diperlukan langkah-langkah perlindungan melalui :

  1. Kebijakan dan Regulasi Desa; misalnya pengelola desa wisata mengelurkan aturan standar layanan dengan menggunakan kearifan lokal seperti dalam ranah ekspresif pelayanan (memberi salam, gerakan atau gestur tubuh, dan lain-lain).
  2. Sosialisasi serta Pembiasaan Perilaku Berdasarkan Tradisi Budaya; merupakan upaya terstruktur di berbagai lingkungan kelompok aktivitas untuk senantiasa mensosialisasikan tradisi lokal untuk diimplementasikan melalui pembiasaan di masing-masing lingkungan desa.
  3. Mengangkat dan Mengembangkan Kesenian Tradisional

 

Kearifan Lokal Desa Gayam

Desa Gayam selalu mempertahankan dan mengembangkan nilai-nilai tradisional, seperti Sedekah Bumi yang merupakan salah satu bukti bahwa masyarakat masih memegang adat tradisi yaitu selalu mengungkapkan rasa syukur sebagai masyarakat agraris sekaligus pemberdayaan masyarakat dengan kearifan lokal.

Sedekah Bumi ini diadakan setiap tahun sebagai bentuk pelestarian nilai-nilai tradisi di tengah masyarakat modern saat ini serta untuk memupuk kesadaran dan pemahaman kehidupan dalam berbudaya agar lebih bermakna dan sebagai bentuk penghargaan kepada para leluhur.

Di Desa Gayam ada beberapa tempat sebagai lokasi untuk Sedekah Bumi, yaitu :

  1. Di Dusun Gayam (Tanggapan Wayang Thengul)
    • Sendang Gede
      •  
    • Sendang Tangar
      •  
  2. Di Dusun Sumurpandan (Tanggapan Wayang Krucil)
    • Makam Dusun Sumurpandan
      •  
  3. Di Dusun Kali Glonggong
    • Makam Dusun Kali Glonggong
      •  
    • Sendang Kelor
      •  
  4. Di Dusun Temlokorejo (Tanggapan Wayang Thengul)
    • Sendang Waru
      •  

 

Profil Sosial Masyarakat Desa Gayam

Dalam aktivitas keseharian, masyarakat Desa Gayam sangat taat dalam menjalankan ibadah keagamaan.

Setiap Rukun Tetangga (RT) dan Dusun memiliki kelompok-kelompok pengajian.

Pada peringatan hari besar Islam, penduduk Desa Gayam kerap menggelar acara peringatan dan karnaval dengan tema yang disesuaikan dengan hari besar keagamaan.

Sebagian besar warga Desa Gayam terafiliasi pada organisasi kemasyarakatan Islam Nahdlatul Ulama.

Gelaran perayaan lain selalu dilakukan dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia. Setiap Dusun akan turut serta dan semangat menampilkan ciri khasnya dalam acara peringatan dan karnaval.

Kelompok pemuda di Desa Gayam yang tergabung dalam kelompok pegiat Karang Taruna menjadi aktor utama dalam banyak kegiatan desa. Kelompok ini aktif menggelar program kegiatan untuk isu demokrasi kepada masyarakat, penguatan ekonomi produktif, pelatihan penanggulangan bencana, dan kampanye program lainnya.

Sejumlah penduduk Desa Gayam bekerja merantau ke daerah lain baik dalam pulau Jawa maupun luar pulau Jawa. Namun, ikatan sosial mereka terhadap tanah kelahiran tetap tinggi. Jadi setiap tahun agenda mudik dari luar daerah ke Desa Gayam sangat tinggi.

 

Profil Politik Masyarakat Desa Gayam

Masyarakat Desa Gayam dikenal sebagai kelompok masyarakat yang paling aktif dan memiliki potensi tertinggi untuk berpartisipasi dalam pemberian suara untuk Pemilihan Umum, Pemilihan Kepala Daerah ataupun Pemilihan Kepala Desa. Tingkat partisipasi masyarakat sebagai hak pilih di Desa Gayam sangat tinggi.

Secara umum, permasalahan mendasar yang dialami oleh masyarakat Desa Gayam adalah :

  1. Keterbatasan sumber daya air, baik air untuk kebutuhan rumah tangga sehari-hari maupun air untuk kebutuhan pertanian;
  2. Hasil pertanian tidak maksimal dikarenakan tipe lahan di Desa Gayam adalah sawah tadah hujan, jadi sangat ketergantungan sekali dengan cuaca;
  3. Mayoritas mata pencaharian masyarkat adalah sebagai Petani dan Buruh Tani, dimana hampir bisa dipastikan setiap tahun, harga penjualan hasil pertanian saat panen murah sekali, jadi tidak seimbang antara biaya produksi dan hasil penjualan;
  4. Tidak imbangnya jumlah pencari kerja dengan jumlah lapangan kerja yang tersedia, sehingga masih banyak adanya pengangguran diusia produktif kerja. Jadi, perlu gerakan kembali ke Desa serta menarik sumber-sumber ekonomi ke Desa agar pencari kerja / pengangguran bisa bekerja di Desa sendiri, termasuk dengan memaksimalkan potensi Desa yang ada sehingga bisa menampung para pencari kerja.

Harapan besar masyarakat Desa Gayam bahwa kedepan ada inovasi dari Pemerintah Desa dan pemangku kepentingan lainnya untuk mengatasi dan mencari solusi atas beberapa permasalahan mendasar yang dialami oleh masyarakat Desa Gayam tersebut. 

Kirim Komentar


Nama
No. Hp
E-mail
Isi Pesan
  CAPTCHA Image [ Ganti gambar ]
  Isikan kode di gambar
 


Info Umum

Layanan Mobil Siaga

Agenda

YouTube

Statistik Penduduk

Wilayah Desa

Lokasi Kantor Desa


Kantor Desa
Alamat : Jl. Raya Sumengko - Bandungrejo
Desa : Gayam
Kecamatan : Gayam
Kabupaten : Bojonegoro
Kodepos : 62156
Telepon : 03535215422
Email : dsgayam@gmail.com

Aparatur Desa

Back Next

Survey Kepuasan Pelayanan

Sinergi Program

Si N'Duk Beasiwa KPM
KPP Sanduk Bhumi ATR/BPN
SKCK Online SIM Online eSamsat Jatim
OSS NIB Akses CHIKA, Dapat PANDAWA

Komentar Terbaru

Info Media Sosial