Kearifan Lokal Desa
Kearifan lokal merupakan unsur bentukan budaya lokal yang digolongkan dalam kategori warisan budaya tak benda. Sebagai komponen budaya tak benda maka berdasarkan Peraturan Menteri Kebudayaan Nomor 106 Tahun 2013 yang termasuk warisan budaya tak benda Indonesia terdiri atas :
Sebagai kekayaan budaya yang luhur warisan budaya tak benda sangat memerlukan perlindungan, mengingat perkembangan kebudayaan yang dinamis dapat memberi pengaruh positif maupun negatif terhadap warisan budaya tak benda lokal. Oleh karena itu Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengeluarkan Permendikbud No. 106/2013 tentang Warisan Budaya Tak Benda Indonesia.
Masyarakat desa merupakan masyarakat yang berada dalam lingkungan budaya yang sangat khas, sehingga lingkungan budaya tersebut membentuk perilaku masyarakat dalam berkehidupan seperti kehidupan rumah tangga, kehidupan dalam mata pencaharian, kehidupan beragama dan sebagainya.
Lingkungan budaya yang mempengaruhi sendi-sendi kehidupan masyarakat di desa selanjutnya akan membentuk perilaku masyarakat dalam sendi-sendi kehidupan mereka dalam memanfaatkan sumber daya desa, seperti di Jawa mengenal gotong royong.
Ada juga perilaku budaya dilihat dari ranah ekspresi seperti mengucapkan salam dengan sampurasun, dijawab rampes di Jawa Barat.
Perilaku masyarakat yang dipengaruhi oleh kondisi lingkungan budaya lokalnya sehingga memiliki kearifan dalam bersosial dan bijaksana dalam pemanfaatan sumber-sumber di pedesaan disebut sebagai kearifan lokal.
Pariwisata sebagai suatu kesatuan produk pelayanan sangat memerlukan situasi lingkungan yang dapat memberikan kenyamanan dan pengalaman yang baik bagi wisatawan.
Lingkungan desa yang kondusif bagi terciptanya layanan dan pengalaman wisata adalah lingkungan desa yang memanfaatkan potensi budaya masyarakat sebagai unsur pokok pelayanan.
Kearifan lokal yang muncul dari budaya masyarakat sebagai unsur pokok pelayanan.
Kearifan lokal yang muncul dari budaya masyarakat setempat menjadi sangat berperan penting dalam mewujudkan desa wisata.
Berikut aset kearifan lokal yang dapat ditemukan di lingkungan pedesaan :
1. Layanan Penyambutan Tamu
Unsur kearifan lokal yang dapat digunakan adalah ranah ekspresi memberi salam, mengucapkan selamat datang dengan bahasa daerah, menyajikan tarian selamat datang, dan sebagainya.
2. Layanan Aktivitas Wisata Pedesaan
Hal ini ditunjukkan aspek kearifan lokal seperti :
3. Layanan atas Rasa Aman dalam Berkunjung
Layanan ini merupakan suatu sistem pengamanan yang terbentuk karena nilai-nilai kearifan lokal.
4. Layanan atas Rasa Nyaman Berkunjung
Layanan ini merupakan suatu kondisi lingkungan desa yang memberikan rasa nyaman bagi pengunjung melalui keramahan penduduknya, sopan santun masyarakat dalam bertutur kata, tradisi menyambut dengan kehangatan kekeluargaan sebagai bentuk kearifan lokal.
5. Layanan Kemudahan Berinteraksi serta Kesempatan Belajar Kelokalan
Layanan ini merupakan suasana lingkungan yang memungkinkan orang luar desa dapat memperoleh informasi dan terbuka untuk berinteraksi mempelajari kebiasaan tat cara kehidupan masyarakat di desa.
Kondisi kekayaan budaya masyarakat desa seperti di atas adalah aset pariwisata desa yang harus tetap terjaga dan terlindungi.
Maraknya informasi dan teknologi secara global telah menggerus eksistensi budaya lokal sebagai aset pariwisata, oleh karenanya diperlukan langkah-langkah perlindungan melalui :
Kearifan Lokal Desa Gayam
Desa Gayam selalu mempertahankan dan mengembangkan nilai-nilai tradisional, seperti Sedekah Bumi yang merupakan salah satu bukti bahwa masyarakat masih memegang adat tradisi yaitu selalu mengungkapkan rasa syukur sebagai masyarakat agraris sekaligus pemberdayaan masyarakat dengan kearifan lokal.
Sedekah Bumi ini diadakan setiap tahun sebagai bentuk pelestarian nilai-nilai tradisi di tengah masyarakat modern saat ini serta untuk memupuk kesadaran dan pemahaman kehidupan dalam berbudaya agar lebih bermakna dan sebagai bentuk penghargaan kepada para leluhur.
Di Desa Gayam ada beberapa tempat sebagai lokasi untuk Sedekah Bumi, yaitu :
Profil Sosial Masyarakat Desa Gayam
Dalam aktivitas keseharian, masyarakat Desa Gayam sangat taat dalam menjalankan ibadah keagamaan.
Setiap Rukun Tetangga (RT) dan Dusun memiliki kelompok-kelompok pengajian.
Pada peringatan hari besar Islam, penduduk Desa Gayam kerap menggelar acara peringatan dan karnaval dengan tema yang disesuaikan dengan hari besar keagamaan.
Sebagian besar warga Desa Gayam terafiliasi pada organisasi kemasyarakatan Islam Nahdlatul Ulama.
Gelaran perayaan lain selalu dilakukan dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia. Setiap Dusun akan turut serta dan semangat menampilkan ciri khasnya dalam acara peringatan dan karnaval.
Kelompok pemuda di Desa Gayam yang tergabung dalam kelompok pegiat Karang Taruna menjadi aktor utama dalam banyak kegiatan desa. Kelompok ini aktif menggelar program kegiatan untuk isu demokrasi kepada masyarakat, penguatan ekonomi produktif, pelatihan penanggulangan bencana, dan kampanye program lainnya.
Sejumlah penduduk Desa Gayam bekerja merantau ke daerah lain baik dalam pulau Jawa maupun luar pulau Jawa. Namun, ikatan sosial mereka terhadap tanah kelahiran tetap tinggi. Jadi setiap tahun agenda mudik dari luar daerah ke Desa Gayam sangat tinggi.
Profil Politik Masyarakat Desa Gayam
Masyarakat Desa Gayam dikenal sebagai kelompok masyarakat yang paling aktif dan memiliki potensi tertinggi untuk berpartisipasi dalam pemberian suara untuk Pemilihan Umum, Pemilihan Kepala Daerah ataupun Pemilihan Kepala Desa. Tingkat partisipasi masyarakat sebagai hak pilih di Desa Gayam sangat tinggi.
Secara umum, permasalahan mendasar yang dialami oleh masyarakat Desa Gayam adalah :
Harapan besar masyarakat Desa Gayam bahwa kedepan ada inovasi dari Pemerintah Desa dan pemangku kepentingan lainnya untuk mengatasi dan mencari solusi atas beberapa permasalahan mendasar yang dialami oleh masyarakat Desa Gayam tersebut.